Konsep IBD Dalam Kesusastraan

| Selasa, 29 Mei 2012
A.    Pendekatan Kesusastraan
  • Pengertian Seni
Seni berasal dari kata SANI yang artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Ada sejumah definisi seni dari beberapa sumber yang saya dapat, diantaranya:
1 Seni merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
2. Seni merupakan hasil ungkapan rasa keindahan, sedih , gembira dan lainnya. Wujudnya dapat berupa lukisan , pahatan , grafis , tari , musik , dan lainnya.
3. Seni dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang terkandung unsur keindahan.

  • Pengertian Sastra
Sastra berasal dari bahasa Sanskerta sastra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesiakata ini digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" ialah sebuah jenis tulisan yang memiliki arti ataupun suatu keindahan tertentu. Menurut salah seorang penulis sastra yang bernama Goenawan Mohamad "Kesusastraan adalah hasil proses yang berjerih payah, dan tiap orang yang pernah menulis karya sastra tahu: ini bukan sekadar soal keterampilan teknik. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin”.

  • Hubungan IBD dengan Seni
Hubungan Ilmu budaya dasar dengan Seni adalah bagaimana kita menempatkan diri terhadap pengetahuan dasar mengenai masalah-masalah manusia dengan cara menumpahkan semua masalah menjadi indah. Hasilnya adalah suatu karya atau cipta seseorang yang berwarna dan dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Karena keindahannya dapat membuat orang tertarik dan gemar terhadap seni. 
  • Hubungan IBD dengan Sastra
Ilmu budaya dasar sangat penting hubunganya dengan sastra karena sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan manusia. Pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi karena sastra lebih mudah berkomunikasi. Sastra juga didukung oleh cerita, dengan cerita. Sastra juga didukung oleh cerita, dengan cerita orang akan lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

B.     Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
  • Pengertian Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Istilah prosa banyak padanannya. Terkadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
  • Jenis-jenis Prosa
Prosa lama, meliputi :
1.      Dongeng-dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara
Prosa baru, meliputi :
1.      Cerita pendek
2.      Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi

5 komponen prosa lama dan baru
  • Prosa lama

  1. Statis, lamban perubahannya
  2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
  3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
  4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
  5. Tidak ada pengarang atau anonim

  • Prosa baru

  1. Dinamis, perubahannya cepat
  2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
  3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
  4. Di pengaruhi sastra Barat
  5. Nama pencipta selalu dicantumkan


C.     Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
  • Pengertian Prosa Fiksi
Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau secara langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra tersebut.

  • Nilai yang ada dalam Prosa Fiksi
a) Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau peristiwa itu kejadian yang dikisahkan.
b)  Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
c)   Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
d)  Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

D.    Nilai Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi

  • Pengertian Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
a) Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dan sebagainya.
b) Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
c) Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
d) Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi tertentu.
e) Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan.

  • Contoh Puisi


Laksana Cintamu
Oleh : Fatkuryati

Ibu,,
jika memang dengan aku menjelma angin, 
lantas kau dapat merasakan kesejukan itu,,
akan ku lakukan itu untukmu,,
aku tak tau akan seberapa berharganya hidupku bila tanpamu..
Karena Yang ku tau,, 
kau mampu membuat cinta ini semakin besar..

Kau t’lah banyak berjuang untukku,, untuk nafasku..
Kalaupun aku bisa menciptakan sedikit senyuman itu,,
mungkin itu tak kan pernah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk hidupku..
Aku selalu berharap,, Tuhan tak pernah ambil senyum itu darimu

Percayalah,,
aku mencintaimu dengan hati,,
dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selainmu
dan aku menyayangimu dengan nada,,
dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain..

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲